Jumat, 31 Juli 2015

Coba Nostalgia di Pasar Klithikan

Kota Lama Semarang menyuguhkan kemegahan arsitektur masa lalu khas Belanda, seperti Gereja Blenduk. Tetapi, ada sisa-sisa rekor lain yang disediakandisuguhi di kawasan Kota Lama Semarang.

Lokasi lain itu sebagai Pasar Klithikan "Padang Rani" (Pedagang Pasaran Rani) yang menjual barang-barang antik di dekat Gereja Blenduk, tepatnya dalam dekat Taman Sri Gunting. Kumpulan penjual menawarkan beraneka barang-barang antik demi para pelancong yang tertarik mengoleksi.

"Kita di sini jualan barang-barang semacam kacamata, gelas serta piring keramik dari Tiongkok, kaset, buku, kamera, serta barang-barang lain," jawab Koordinator Pedagang Pangsa Klithikan "Padang Rani", Rully Krisbiantoro bagi KompasTravel dalam Semarang, Jawa Tengah, berbagai hari yang kemudian.

Rully menjelaskan bahwa pangsa tersebut sejak dibuka dua musim lalu dikarenakan prihatin Kota Semarang tak miliki pasar seni. Para penjual yang berjualan barang antik dalam Pasar Klithikan, jelas Rully, para berasal dari Semarang. "Dulu pernah dalam Koran Tribun, berada info protes Semarang gak miliki pangsa seni semacam Pasar Triwindu. Pandangan kurang dari pemerintah. Usul kamu gak pernah didengar. Itu buka hanya izin dari camat," kata Rully.

Satu diantaranya pengunjung yang asal menuju Pangsa pasar Klithikan dari Semarang, Faizal menjelaskan jika rasanya keingintahuan karena Pasaran Klithikan ramai dikunjungi. Sempat pindah sebelumnya, tambah Faizal, barang-barang yang dijual di Pasaran Klithikan bagus-bagus dengan dan langka.

"Pasar Klithikan dapat jadi tempat bertamasya pada Kota Lama Semarang. Jika berhasil ditata dan diperbanyak pedagangnya," ujarnya.

Pasaran Klithikan menyuguhkan barang-barang mantan yang berkualitas asli. Rully mengakui jikalau barang-barang yang dijual didapatkan dari pemulung-pemulung, kolektor, dengan orang-orang yang menjual langsung. "Kita khusus berjualan barang antik. Jika asli ujar asli tetapi bila palsu ya ujar. Mesti jujur dikarenakan kita jangka panjang pada sini," ungkapnya.

Kamis, 30 Juli 2015

Genjot Kunjungan Wisatawan

Kementerian Pariwisata terus berupaya menjalankan terobosan pada mendatangkan kunjungan wisatawan MICE ke Indonesia, salah satunya menerima sertifikasi lokasi penyelenggaran aktivitas konferensi bertaraf global.
"Kementerian Pariwisata sekarang telah menjalankan bermacam terobosan, pada akhirnya lokasi aktivitas pertandingan tamasya MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) yang berada di Tanah Air memiliki standar serta sertifikasi, akhirnya lembaga atau organisasi bumi yang menyajikan konferensi memilih lokasi di Indonesia," jawab Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Bertamasya Alam serta Buatan Kemenpar, Aswir Malaon dalam kegiatan "Focus Tim Discussion (FGD)" MICE pada Kuta, Bali, Rabu (29/7/2015).
Ia mengucap potensi serta tempat menyelenggarakan konferensi bertaraf nasional dengan global pada Indonesia sudah tersedia, tetapi semua penyelenggara aktifitas sangat menanyakan standar dan sertifikasi yang dimiliki.
"Persyaratan penyelenggaran aktivitas pertempuran internasional pasti menanyakan pendukung dari lokasi ini, yakni standarisasi dengan sertifikasi. Persyaratan itu tetap mutlak diperlukan. Kita sudah memperoleh lokasi wisata MICE, antara lain di Jakarta, Bandung, Surabaya dengan Bali, Namun butuh didukung sertifikat tersebut," ujarnya.
Menurut dikarenakan ini, ungkap ia, pihaknya melaksanakan FGD, yakni pada Bali, Yogyakarta dan Makassar dalam upaya mendapatkan keterangan lokasi juga masukan-masukan dari praktisi pariwisata juga pemangku kepentingan terkait.
"Langkah ini amat penting guna memperoleh berita dengan masukan dari pemangku kepentingan, serta langkah-langkah yang dipertemukan untuk mampu para lokasi konferensi berstandar juga bersertifikasi," ungkapnya.

Pantai Pink Lombok Yang Unik

Wisata Lombok dalam Nusa Tenggara Barat adalah satu diantaranya ikon pariwisata pada Indonesia yang namanya sejak diketahui semua pelancong pada dan luar negeri. Hampir para pantai dalam Pulau Pulau Lombok tetap memikat para pelancong.

Salah satu pantai yang tidak kalah menyenangkan yaitu Pantai Pink. Pantai tersebut letaknya di Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Pulau Lombok Timur. Demi mencapai Pantai Pink bisa ditempuh sekitar dua jam dari Kota Mataram, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pantai yang sebenarnya bernama Pantai Tangsi itu disebut ialah Pantai Pink sebab warna pasirnya yang didominasi menurut warna pink serta mempunyai panorama alam yang selalu mengesankan dan keindahan alam yang begitu menakjubkan.

Di awalnya tidak dominan yang mengetahui keberadaan pantai cantik ini. Pantai ini hanya dipakai sebagai lokasi transit nelayan-nelayan yang berasal dari Desa Tanjung Luar.

Selain keindahan pantainya, di kawasan tersebut dan terdapat goa bersejarah peninggalan Jepang. Konon kabarnya pada tempat itu dulunya lokasi pernah digunakan ialah barak tentara Jepang ketika mendarat dalam Pulau Lombok dalam tahun 1942. Selain untuk tempat persembunyian, goa itu menjadi lokasi demi mengintai musuh (sekutu) karena tempatnya yang strategis juga menghadap pantai.

Pantai Pink memiliki daya tarik tersendiri sebab kekhasan warna pasirnya. Warna pink terbentuk dikarenakan butir-butir asli warna putih pasir bercampur dan serpihan karang merah muda. Bias sinar matahari dengan terpaan air laut menambah makin jelas terlihat warna pink pantai itu.

Tak dipecundangi mengharu birunya dalam pantai tersebut dikelilingi tebing-tebing. Dari menghadapi tebing, pelancong dapat memanfaatkan panorama alam menyusul serta embusan angin laut. Suara ombak amat menyiratkan membuat terpukau yang menikmatinya.

Tapi sayang kala infrastruktur cara ke Pantai Pink itu amat rusak parah. Memilah tidak lagi tidak ada fasilitas umum yang memadai, semacam toilet, lokasi ibadah serta transportasi umum menuju pantai yang belum tersaji. Sebaiknya pengunjung memanfaatkan kendaraan pun juga mengantongi bekal pun dikarenakan dalam sana bukan berada warung.

Meskipun jalan menuju pantai tersebut terbilang buruk, tetapi jangan risau rasa lelah pada cara bakal terbayarkan seumpamanya Kita telah sampai pada Pantai Pink. Pemandangan indahnya seakan-akan menghapus rasa lelah Kamu, pun serta deru ombak kecilnya yang berhasil menenangkan hati dengan pikiran. Mata Kamu akan terbelalak karena memperhatikan hamparan pasir pink dengan laut hijau kebiruan yang terhampar di Pantai Tangsi.

AirAsia Buka Kembali Rute Jakarta-Jeddah

 Selama musim haji ini, Indonesia AirAsia X untuk sementara waktu menghentikan rute penerbangan Jakarta-Jeddah. Hal tersebut diungkapkan oleh Dendy Kurniawan, Presiden Direktur Indonesia AirAsia X saat acara halal bihalal bersama Indonesia AirAsia di Jakarta, Kamis (30/7/2015).

"Kami luncurkan rute Jakarta-Jeddah saat bulan Ramadhan lalu untuk melayani umroh," ungkap Dendy.

Ia menuturkan selama musim haji, penerbangan komersial umumnya tidak melayani rute untuk kebutuhan umroh. Nantinya, rute Jakarta-Jeddah akan kembali beroperasi pada awal Desember 2015.

"Kami ingin tidak hanya membantu pariwisata domestik. Tetapi juga membantu umat Muslim Indonesia untuk umroh," jelas Dendy.

Indonesia AirAsia X merupakan maskapai penerbangan berbudget rendah untuk jarak jauh pertama di Indonesia. Dendy mengungkapkan rute pertama yang dilayani maskapai ini adalah Taipei-Bali yang diluncurkan pada Januari 2015.

"Rute kedua adalah Bali-Melbourne direct (langsung) pada Maret lalu. Sekarang sudah lima kali seminggu," kata Dendy. Rute ketiga adalah Jakarta-Jeddah yang diluncurkan pada bulan Ramadhan lalu.